Jepara Ada Di
6°35′31″S 110°40′16″E / 6.592071°S 110.671242°E / -6.592071; 110.671242
Jepara (bahasa Jawa: ꦗꦼꦥꦫ) (atau disebut juga Jepara Kota) adalah ibu kota Kabupaten Jepara yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Jepara. Jepara juga merupakan sebuah wilayah kecamatan yang terletak di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.[3]
Menurut C. Lekkerkerker, nama Jepara berasal dari kata Ujungpara. disebut ujungpara karena dahulu ada orang dari Majapahit yang sedang berjalan melewati daerah yang sekarang disebut Jepara, melihat nelayan yang sedang membagi-bagi ikan hasil tangkapannya "membagi" dalam bahasa jawa adalah "Para" (dibaca: Poro), maka pengembara tersebut menceritakan di kota tujuannya bahwa dia melewati Ujung Para karena dia melewati ujung pulau Jawa yang ada yang membagi ikan.
Kemudian berubah menjadi Ujung Mara, dan Jumpara, yang akhirnya berubah menjadi Japara pada tahun 1950an diubah menjadi Jepara hal itu dibuktikan adanya Persijap (Persatuan Sepak bola Japara). Kata Ujung dan Para sendiri berasal dari bahasa jawa, Ujung artinya bagian darat yang menjorok ke laut dan Para yang artinya menunjukkan arah, yang digabung menjadi suatu daerah yang menjorok ke laut.
Letak geografis memang menempatkan Jepara di semenanjung yang strategis dan mudah di jangkau oleh para pedagang. Para dari sumber yang lain diartikan Pepara, yang artinya bebakulan mrono mrene, yang kemudian diartikan sebuah ujung tempat bermukimnya para pedagang dari berbagai daerah. Orang Jawa menyebut menyebut nama Jepara menjadi Jeporo, dan orang Jawa yang menggunakan bahasa krama inggil menyebut Jepara menjadi Jepanten, dalam bahasa Inggris disebut Japara, Sedangkan orang Belanda menyebut Yapara atau Japare.
Kecamatan Jepara terbagi menjadi 4 desa dan 11 Kelurahan, yaitu:
Pada umumnya penduduk Jepara merupakan suku Jawa, dan beberapa suku lain dari Indonesia. Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Jepara sebanyak 92.967 jiwa, dengan kepadatan 1.167 jiwa/km².[2] Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Jepara berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 97,03%, kemudian Kekristenan 2,93% dimana Protestan 2,41% dan Katolik 0,51%. Selebihnya buddha sebanyak 0,02% dan Hindu 0,02%.[4]
Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, umumnya sebagian besar masyarakat Kecamatan Jepara menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Jeporonan.
Kecamatan Jepara memiliki beberapa taman, yaitu:
Masakan khas Jepara, adalah:
Kecamatan Jepara terdapat 1 Polindes, 1 Puskesmas dan 3 Rumah Sakit, yaitu:
Kecamatan Jepara terdapat beberapa Pasar, yaitu:
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
TLP : (+62 291) 7519888
Email : [email protected]
Alamat : Jalan Pariwisata No.9, Rw. II, Bandengan, Kec. Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59412
Langganan untuk mendapatkan informasi dan promo menarik dari Atourin!
JEPARA, Lingkarjateng.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara menyelenggarakan rapat pleno hasil penghitungan surat suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Bupati (Pilbup) tingkat kabupaten di Eat and Meet Resto, Bandengan, Jepara,...
2012—2024 © 12Go Asia Pte., Ltd. Version 2067.3701 - 4.250.0 STB Travel Agent Licence (General) TA03409, 75 High Street, Singapore, 12Go Europe Ltd. HE402152, 66 Arch. Makarios III Avenue, Cronos Court, 8th Floor, Office 82, CY1070 Nicosia, Cyprus
Minggu lalu, aku dan tim di kantor pergi berlibur ke Jepara. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Jepara Ocean Park atau sekarang bernama Jepara Ourland Park. Tempat rekreasi ini terletak dipinggir pantai mororejo Jepara di Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Tempat ini diresmikan tahun lalu oleh gubernur Jawa Tengah dan bisa dibilang adalah waterpark terbesar di Jawa Tengah saat ini. Kegiatan yang dibayarin kantor ini, tadinya kami rencanakan pada akhir pekan. Namun, pimpinan perusahaan bilang hari kerja dua hari gapapa, biar lebih fokus liburannya dan gak terlalu ramai. Haha. Karena beliau juga mau ikut. Jadi kami libur 2 hari, berangkat hari selasa pagi, pulang rabu siang.
Jalan ke Jepara Ourland Park ini cukup mudah diakses. Ketika kita sampai di Jepara, papan penunjuk jalan menuju tempat ini bisa dengan mudah ditemukan. Arahnya sama kalo kita ke pantai bandengan , hanya saja nanti akan papan petunjuk di persimpangan kalo ke kiri pantai bandengan, kalo ke kanan Jepara Ocean Park. Kami sampai disana pada siang hari bolong cukup panas dan agak kaget karena diparkiran yang bisa diisi puluhan bus ini, cuma ada 5 buah mobil suv parkir dan satu bus pariwisata ukuran medium. Ya mungkin ini bukan weekend, tapi aku gak nyangka bakalan sesepi ini. Setelah parkir kemudian kami berfoto di depan pesawat terbang pajangan entah bekas maskapai mana yang ada di parkiran Jepara Ourland Park. Dari luar bangunannya terlihat cukup megah. Lalu kami menuju loket masuk.
Sampai di loket ternyata lagi mati lampu, jadi dikasih tiket manual dan bagian ticketing malah sampai nganter ke pintu masuk dan memberikan bukti cetak ke security kalo kami sudah boleh masuk. Oya, harga tiket masuknya Rp.60.000/orang tapi kalo weekend tiket masuknya beda harganya. Kemaren juga ada promo untuk warga sekitaran Jepara ada diskon untuk tiket masuknya. Tinggal nunjukin ktp. Terus begitu masuk, kami solat dulu di mushola yang terlihat bagus di dalam sini. Cuma cuaca memang sangat panas, karena hampir jam 1 siang.
Lalu kami ke locker untuk naro barang bawaan. Sewa lokernya kalo gak salah 10 ribu per loker. Terus teman-temanku mulai pada siap-siap mau masuk wahana yang mana dulu. Semua mata tertuju ke area utama untuk meluncur dari bangunan wahana utama kompleks taman rekreasi ini. Tempat ini juga mengakomodir berbagai wahana untuk berbagai kalangan usia. Jadi ada juga wahana air untuk anak-anak dan ada petugas di tiap-tiap wahana. Sayangnya tidak ada CCTV di tiap wahana disini. Lalu aku pun mulai mengelilingi area Jepara Ourland Park ini. Ternyata tidak hanya ada wahana air di tempat ini, beberapa lokasi bermain anak dan juga orang dewasa juga ada di tempat ini, meskipun sebenarnya gak ada yang spesial.
Ada area lintasan gokart terbuka yang cukup luas dan juga panggung penontonnya. Ada juga area untuk outbond, paint ball, dan juga kereta keliling di tempat ini. Disini juga ada beberapa kolam renang untuk orang dewasa yang cukup besar yang letaknya terpisah. Yang satu kolam renang bahkan sampai penjaga khusus disana, karena ukurannya adalah kolam renang standar olimpic ukurannya. Oleh karena itu anak-anak di larang masuk. Kolam renang untuk anak-anak sudah tersedia sendiri. Lalu aku berjalan menuju pantai, ternyata tempat ini terhubung langsung ke pantai mororejo. Ada beberapa kafe dan tempat duduk maupun berjemur disini. Kalo mau ke pantai sini tangan di cap dulu oleh petugas security biar nanti bisa masuk ke area Jepara Ourland Park. Ada juga persewaan jet ski, banana boat, dan perahu ke pulau panjang melalui pantai ini.
Sayangnya tempat ini banyak yang mulai kurang terurus. Mungkin karena tingkat kunjungannya masih kurang tinggi jadi biaya operasionalnya semakin membengkak. Misalnya tempat outbond yang gak keurus, banyak ruangannya disini yang gak terpakai, dan juga beberapa wahana mulai membutuhkan perhatian. Waktu kami kesana salah satu tempat meluncurnya utama di wahana airnya juga sedang dalam perbaikan. Ruangan foodcourt di beberapa titik juga banyak yang kosong. Dan yang paling parah disini adalah SDM yang sedang bertugas, meski gak semua. Misalnya di foodcourt yang berbentuk kapal, waktu mau pesan makanan, petugasnya tidak stand by karena lagi keliling boncengan naik sepeda. Pas mau bayar juga kami nunggu si mbaknya dan masnya yang lagi sibuk sepedaan berdua entah kemana. Liat dapurnya berantakan dan pelayanan sangat lama, padahal cuma buat es teh. Di kolam renang juga ada petugasnya yang sedang asik tidur. Bahkan kadang di wahana luncur utama tidak ada yang berjaga di bagian bawah dan pada tempat peminjaman ban. Hanya di bagian atas, di tempat meluncur. Itu pun gak disemua lantai. Mungkin karena sepi jadi mereka melakukan itu, atau memang kesehariannya gitu?
Tempat wisata ini tutup jam 5 sore, yang sebenernya aku sayangkan. Karena tempat ini gabung dengan pantai yang bisa dimanfaatkan melihat matahari terbenam jika sore, tapi jam 5 sore aja udah tutup. Kalo mau ke pantai ya keluar dulu, lewat jalan lain ke pantai. Kami berada di Jepara Ocean Park sampai jam 4 sore kemudian kami menuju pantai bandengan karena kami sudah booking hotel di D’season Premier Hotel Jepara untuk satu malam. Itu saja si, semoga perbaikan dan peningkatan untuk Jepara Ourland Park bisa lebih baik dan berinovasi agar tetap bisa bertahan. Semoga bermanfaat.